7 Bahaya Vape Terhadap Kesehatan | Tidak Berbeda Jauh Dari Rokok Tembakau
Merokok merupakan kegiatan yang berbahaya bagi kesehatan tubuh serta bagi orang lain yang berada disekitar orang yang sedang merokok tersebut. Masyarakat berpendapat bahwa rokok tembakau memiliki bahaya yang lebih besar dari pada rokok elektrik atau vape. Pada rokok tembakau terdapat kandungan Tar dan karbon monoksida yang berbahaya untuk kesehatan tubuh sehingga bannyak orang yang beralih untuk menggunakan rokok elektrik atau vape. Penggunaa vape dianggap tidak menimbulkan risiko sebesar penggunaan rokok tembakau.
Tapi apakah benar vape lebih aman dari pada rokok tembakau ? Sebenarnya pada vape justru terdapat berbagai bahan kimia yang digunakan untuk membuat liquid vape tersebut. Bahan-bahan tersebut tidak bisa dibilang aman bagi kesehatan tubuh. Bahan kimia yang terdapat pada liquid vape antara lain akrolein, propanal, nikotin, formaldehida, diasetil, asetaldehida, dan logan berat yang sebanding dengan bahaya yang terdapat pada rokok tembakau. Kemudian yang dihasilkan dari Vape adalah uap, bukan asap. Jenis uap yang dihasilkan dari vape bukanlah uap air, sehingga hal ini dianggap dapat meningkatkan polusi udara disekitar penggunak Vape tersebut.
Untuk perokok aktif silahkan pilih dan pertimbangkan sendiri jenis rokok apa yang ingin kalian gunakan. Masih banyak perdebatan yang terjadi diluar sana tentang bahaya vape bagi kesehatan, ada pendapat yang mengatakan bahaya dari rokok tembakau dan vape sebenarnya tidak berbeda jauh bagi kelangsungan kehidupan kalian. Untuk mengetahui bahaya Vape lebih lanjut silahkan lihat dibawah ini.
Bahaya Penggunaan Vape Atau Rokok Elektrik Bagi kesehatan
1. Berbahaya Bagi Paru-Paru
Vape atau rokok elektronik tetap mengandung nikotin yang berbahaya bagi kesehatan paru-paru. Nikotin dapat menimbulkan peradangan pada paru-paru serta mempengaruhi kemampuan jaringan pelindung paru-paru. Selain itu, kandungan diasetil pada vape dapat menyebabkan timbulnya risiko penyakit bronkiolitis obliterans, atau lebih dikenal sebagai paru-paru popcorn (popcorn lung).Ada juga sebuah kasus pada seorang wanita 42 tahun yang terkena pneumonia lipoid setelah menggunakan vape. Ini dapat terjadi karena peradangan yang disebabkan zat lipid pada paru-paru. Zat lipid ini memicu terjadinya penimbunan lemak diparu-paru. Hal ini dapat terjadi karena kandungan minyak gliserin pada cairan vape. Ketika wanita tersebut berhenti menggunakan vape, kesehatannya mulai membaik dan bisa bernapas dengan lebih baik. Baca juga Mengobati Bronkitis Dengan Bahan Alami .
2. Tetap Menimbulkan Efek Candu
Vape yang diklaim merupakan salah satu metode untuk berhenti merokok tembakau ternyata belum mendapatkan persetujuan dari badan Food and Drug Administration (FDA). Vape belum terbukti secara klinis bisa menghentikan seseorang yang kecanduan rokok tembakau. Pada tes Lab yang dilakukan oleh FDA, masih menemukan kandungan nikotin pada liquid yang berlabel " Nicotin free ". Hal ini menunjukkan bahwa liquid yang berlabel " 0 nekotin " belum bisa dipastikan tidak ada kandungan nikotin didalamnya yang membuat efek candu pada penggunanya3. Menurunkan Sistem Imunitas
Sistem imun atau sistem kekebalan tubuh sangat penting bagi tubuh untuk mencegah dan membunuh bakteri penyakit yang menyebabkan penyakit. Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan University of North Carolina, Chapel Hill pada perokok aktif, penggunak vape dan non-perokok menunjukkan bahwa pengguna vape dan perokok aktif menunjukkan berkurangnya aktivitas 594 gen yang membantu sistem imunitas tubuh. Ini menunjukkan bahwa vape mempengaruhi sistem kekebalan tubuh menjadi menurun.4. Menimbulkan Gangguan Janin
Tidak berbeda jauh dengan penggunaan rokok tembakau, pengguna vape atau rokok elektrik baik itu aktif maupun pasif dapat memicu bahaya pada janin di dalam kandungannya. Paparan nikotin dan zat berbahaya dari uap yang berasal dari vape dapat mengganggu perkembangan janin. Dan jika nikotin ini terpapar pada anak-anak dapat menggangu perkembangan otak dan memengaruhi daya ingat.5. Uap Vape Mengandung Logam Lebih Banyak Dari Tembakau
Kandungan logam didalam vape ternyata lebih banyak dari pada logam yang terdapat pada rokok tembakau. Kandungan seperti nikel, perak, besi, timah, nikel, perak, aluminium, silikat, besi, aluminium, silikat, dan kromium yang terdapat pada uap yang dihasilkan dari pembakaran vape lebih besar dari pada asap yang ditemukan dalam asap rokok tradisional. Berbagai penyakit mulai dari meningkatnya resiko kanker, merusak sistem pernapasan dan pertumbuhan sel yang tidak normal merupakan beberapa masalah kesehatan yang dapat timbul karena kandungan logam dari vape.6. Mengandung Formaldehyde (Pengawet Jenazah) Yang Memicu Kanker
Tidak hanya rokok tembakau, ternyata vape juga dapat memicu terjadinya kanker. Hal ini karena kandungan formaldehida yang ada pada vape bersifat karsinogenik, jika kegiatan tersebut dilakukan dalam jangka waktu lama maka dapat memicu munculnya sel-sel kanker didalam tubuh. Kandungan Formaldehyde pada liquid vape ini ditemukan oleh seorang profesor dari Portland State University di Oregon. Perlu kalian ketahui, Formaldehyde ini biasa digunakan saat proses pengawetan jenazah. Selain itu biasa juga digunakan untuk pelapis kertas, sebagai bahan bangunan,alat perekat dan juga bisa digunakan untuk bahan pembuatan lem. Baca juga Bahaya Kanker Serviks .7. Mengakibatkan Keracunan
Liquid yang digunakan untuk mengisi ulang vape sangatlah berbahaya bagi anak-anak. Jika cairan tersebut terkena kulit bisa menimbulkan efek seperti terbakar pada permukaan kulit. Lebih berbahaya lagi jika cairan vape ini sampai terminum oleh anak. Cairan vape tersebut akan menimbulkan efek keracunan yang mengakibatkan kondisi yang serius bagi anak. Jadi sebagai pengguna vape, kalian harus menyimpan dan menempatkan peralatan vape yang benar dengan menyimpan pada tempat yang tidak dapat dijangkau oleh anak-anak. Baca Juga Mencegah Keracunan Makanan .Tanda-tanda yang biasanya muncul pada orang yang mengalami keracunan cairan vape antara lain :
- membuat otot berkedut
- detak jantung meningkat
- muntah
- berkeringat tanpa melakukan aktifitas.Beberapa tanda dan gejala keracunan nikotin adalah
- pucat,
- mengeluarkan air liur,
- gemetar,
- kejang
- pingsan.
Ketika kalian menemukan anak yang mengalami kondisi tersebut segera bawa ke rumah sakit agar lekas mendapatkan penanganan oleh dokter agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Kontroversi tentang bahaya penggunaan vape atau rokok elektrik ini masih menjadi pembahasan yang cukup serius. Berbagai penelitian juga masih berjalan untuk membuktikan apakah penggunaan vape ini lebih aman dari rokok elektri atau justru malah sebaliknya. Sebagai pengguna kita harus bisa memilah informasi dengan baik karena adanya berbagai pendapat yang berbeda satu dengan yang lainnya. Untuk saat ini, pengguna rokok hanya bisa mengantisipasi dengan memilih rokok atau liqud yang mengandung sedikit bahan yang berbahaya seperti rokok atau liqud yang mengandung rendah nikotin.

Posting Komentar untuk "7 Bahaya Vape Terhadap Kesehatan | Tidak Berbeda Jauh Dari Rokok Tembakau "
Kami sangat mengapresiasi kritik dan saran anda untuk memajukan website ini .