Campak Rubella Dapat Membuat Bayi Lahir Cacat, Ketahui Gejala Dan Penanggulangannya !
Meski memiliki gejala seperti campak biasa, akan tetapi campak rubella dapat menular dengan cepat jika tidak segera ditangani dengan benar. Kebanyakan gejala rubella sama dengan penyakit yang sering kita alami sehingga kita tidak merasa jika terkena virus rubella. Penderita rubella harus segera diobati agar tidak menular kepada orang lain.
Campak rubella atau sering juga disebut dengan campak jerman dapat terjadi karena penularan virus rubella. Campak rubella termasuk dalam penyakit yang dapat menular ke orang lain melalui batuk, bersin atau ingus penderita rubella tersebut. Campak rubella biasa ditandai dengan munculnya ruam merah pada tubuh dan naiknya suhu badan yang cukup tinggi seperti pada penyakit campak biasa. Selain itu bisa dibarengi juga dengan batuk, pilek dan mata merah.
Ketika virus rubella menyerang wanita yang sedang hamil akan berakibat berbahaya terutama pada tiga bulan pertama kehamilan. Hal ini dapat mengakibatkan keguguran pada calon bayi, dan jika janin tersebut masih selamat kemungkinan besar ketika lahir akan mengalami cacat seperti kelainan jantung, tuli hingga katarak.
Untuk mengantisipasi dan mendapatkan penanganan sejak awal perlu diperhatikan gejala gejala rubella yang biasanya muncul, diantaranya :
*Ruam merah di wajah, kemudian menyebar ke badan dan tungkai.
*Suhu badan meningkat
*Pusing serta Sakit kepala
*Pilek dan hidung tersumbat
*Berkurangnya nafsu makan
*Mata merah
* Rasa nyeri pada persendian, terutama pada remaja wanita.
*Munculnya benjolan di area telinga dan leher, akibat pembengkakan kelenjar getah bening.
Untuk pengobatan rubella cukup dilakukan di rumah, karena gejalanya tergolong ringan. Dokter akan memberikan paracetamol untuk meringankan nyeri serta demam, dan menganjurkan penderita untuk banyak istirahat di rumah, supaya virus tidak menyebar ke orang lain.
Pada bunda mengandung yang mengidap rubella, dokter akan memberikan resep obat antivirus. Meski dapat mengurangi gejala, antivirus tidak mencegah kemungkinan bayi menderita sindom rubella kongenital, yaitu suatu kondisi yang menyebabkan bayi terlahir dengan kelainan.Kondisi ini juga dapat menyebabkan ibu hamil mengalami keguguran atau memicu sindrom rubella kongenital pada janin.
Sindrom rubella kongenital diketahui menyerang lebih dari 80% bayi, dari ibu yang terinfeksi rubella pada usia kehamilan 12 minggu. Sindrom rubella kongenital sangat berbahaya karena dapat menyebabkan cacat lahir, seperti tuli, katarak, penyakit jantung bawaan, dan gangguan pertumbuhan.Wanita hamil harus segera berkonsultasi dengan dokter jika mengalami rubella atau jika berada bersama seseorang yang menderita rubella kurang lebih 15 menit.
Kemudian cara yang paling efektif untuk mencegah rubella atau campak Jerman harus diimunisasi dengan measles, mumps, dan Rubella (MMR) atau campak, gondok dan rubella (CGR). Bagi wanita yang memiliki rencana untuk hamil bisa meminta dokter untuk melakukan tes kekebalan rubella. Mereka yang tidak memiliki atau sedikit memiliki antibodi rubella akan ditawarkan vaksin MMR. Vaksin ini bisa diberikan setiap saat hingga satu bulan sebelum mendapatkan kehamilan agar ibu kebal terhadap virus rubella
Vaksin MMR juga diberikan kepada anak-anak sebagai bagian dari program vaksinasi rutin. Dosis pertama diberikan pada sekitar 12-13 bulan dan dosis kedua sebelum mereka mulai sekolah, biasanya antara tiga sampai lima tahun.
Sudah cukup jelas tentang gejala, cara mengatasi dan resiko yang akan timbul ketika seseorang terkena cacar rubella sehingga kita mengantisipasi serta mengurangi terjadinya gangguan kesehatan karena virus rubella. Jangan anggap remeh gejala yang biasa saja, akan lebih baik memeriksakan diri kedokter ketika sakit agar mendapat penanganan yang sesuia.
Campak rubella atau sering juga disebut dengan campak jerman dapat terjadi karena penularan virus rubella. Campak rubella termasuk dalam penyakit yang dapat menular ke orang lain melalui batuk, bersin atau ingus penderita rubella tersebut. Campak rubella biasa ditandai dengan munculnya ruam merah pada tubuh dan naiknya suhu badan yang cukup tinggi seperti pada penyakit campak biasa. Selain itu bisa dibarengi juga dengan batuk, pilek dan mata merah.
Ketika virus rubella menyerang wanita yang sedang hamil akan berakibat berbahaya terutama pada tiga bulan pertama kehamilan. Hal ini dapat mengakibatkan keguguran pada calon bayi, dan jika janin tersebut masih selamat kemungkinan besar ketika lahir akan mengalami cacat seperti kelainan jantung, tuli hingga katarak.
Untuk mengantisipasi dan mendapatkan penanganan sejak awal perlu diperhatikan gejala gejala rubella yang biasanya muncul, diantaranya :
*Ruam merah di wajah, kemudian menyebar ke badan dan tungkai.
*Suhu badan meningkat
*Pusing serta Sakit kepala
*Pilek dan hidung tersumbat
*Berkurangnya nafsu makan
*Mata merah
* Rasa nyeri pada persendian, terutama pada remaja wanita.
*Munculnya benjolan di area telinga dan leher, akibat pembengkakan kelenjar getah bening.
Untuk pengobatan rubella cukup dilakukan di rumah, karena gejalanya tergolong ringan. Dokter akan memberikan paracetamol untuk meringankan nyeri serta demam, dan menganjurkan penderita untuk banyak istirahat di rumah, supaya virus tidak menyebar ke orang lain.
Pada bunda mengandung yang mengidap rubella, dokter akan memberikan resep obat antivirus. Meski dapat mengurangi gejala, antivirus tidak mencegah kemungkinan bayi menderita sindom rubella kongenital, yaitu suatu kondisi yang menyebabkan bayi terlahir dengan kelainan.Kondisi ini juga dapat menyebabkan ibu hamil mengalami keguguran atau memicu sindrom rubella kongenital pada janin.
Sindrom rubella kongenital diketahui menyerang lebih dari 80% bayi, dari ibu yang terinfeksi rubella pada usia kehamilan 12 minggu. Sindrom rubella kongenital sangat berbahaya karena dapat menyebabkan cacat lahir, seperti tuli, katarak, penyakit jantung bawaan, dan gangguan pertumbuhan.Wanita hamil harus segera berkonsultasi dengan dokter jika mengalami rubella atau jika berada bersama seseorang yang menderita rubella kurang lebih 15 menit.
Kemudian cara yang paling efektif untuk mencegah rubella atau campak Jerman harus diimunisasi dengan measles, mumps, dan Rubella (MMR) atau campak, gondok dan rubella (CGR). Bagi wanita yang memiliki rencana untuk hamil bisa meminta dokter untuk melakukan tes kekebalan rubella. Mereka yang tidak memiliki atau sedikit memiliki antibodi rubella akan ditawarkan vaksin MMR. Vaksin ini bisa diberikan setiap saat hingga satu bulan sebelum mendapatkan kehamilan agar ibu kebal terhadap virus rubella
Vaksin MMR juga diberikan kepada anak-anak sebagai bagian dari program vaksinasi rutin. Dosis pertama diberikan pada sekitar 12-13 bulan dan dosis kedua sebelum mereka mulai sekolah, biasanya antara tiga sampai lima tahun.
Sudah cukup jelas tentang gejala, cara mengatasi dan resiko yang akan timbul ketika seseorang terkena cacar rubella sehingga kita mengantisipasi serta mengurangi terjadinya gangguan kesehatan karena virus rubella. Jangan anggap remeh gejala yang biasa saja, akan lebih baik memeriksakan diri kedokter ketika sakit agar mendapat penanganan yang sesuia.

Posting Komentar untuk "Campak Rubella Dapat Membuat Bayi Lahir Cacat, Ketahui Gejala Dan Penanggulangannya !"
Kami sangat mengapresiasi kritik dan saran anda untuk memajukan website ini .