Jangan Suka Memarahi Dan Membentak Anak Jika Tidak Ingin Merusak Masa Depannya
Sebagai orang tua tentu kita berharap mempunyai anak yang kelak ketika dewasa memiliki masa depan yang bagus. Dengan begitu sebagai orang tua kita selalu menuntun serta mengarahkan anak tersebut kejalan yang menurut kita benar. Sehingga ketika si anak melakukan kesalahan atau melakukan hal yang tidak sesuai dengan keinginan kita sering kali sebagai orang tua kita memarahinya dengan harapan anak tersebut tidak melakukan kesalahan lagi. Selain itu dengan memarahinya kita juga berharap anak akan menjadi pribadi yang lebih patuh dan juga disiplin
Perlu kita pahami, masa anak anak memang sangat wajar bagi mereka untuk melakukan kesalahan. Entah kesalahan yang kecil maupun kesalahan yang cukup besar karena dimasa masa tersebut si anak sedang dalam proses pembelajaran tentang kehidupan, bersosial, dan juga yang lainnya. Dan jika dalam masa masa pembelajaran tersebut anak kita melakukan sebuah kesalahan tentu itu hal yang wajar. Oleh sebab itu kita sebagai orang tua harus dapat mendidiknya dengan baik dan dengan cara yang benar pula.
Saat kita memarahi si anak karena kesalahan yang dia lakukan, harapannya adalah agar anak menjadi lebih baik. Tapi tahukan kalian ? Sering memarahi, membentak dan berbuat kasar secara fisik kepada anak justru dapat merusak kesehatan,kreatifitas, dan juga psikologis mereka. Sudah banyak penelitian yang membenarkan tentang ini.
Ketika memarahi anak, kita berpotensi membunuh lebih dari sepuluh milyar sel otak pada anak sehingga hal tersebut akan berpengaruh terhadap perkembangan otak tersebut. Yang akibatnya akan menghilangkan banyak potensi yang mungkin akan muncul jika dibandingkan dengan otak yang berkembang dengan baik. Dan sebaliknya, jika anak merasa bahagia,senang, dan juga gembira pertumbuhan sel sel otak akan meningkat hingga sepuluh trilyun.
Adapun dampak lainnya yang akan timbul adalah sebagai berikut ...
1. Anak menjadi kurang percaya diri
Anak yang sering dimarahi akan cenderung memiliki rasa percaya diri yang kurang . Hal ini disebabkan karena anak merasa takut jika hal yang akan dilakukannya akan dianggap salah oleh orang tuanya . Sehingga anak tersebut menjadi takut dan minder hingga akhirnya kehilangan kepercayaan dirinya.
2. Cenderung memiliki pemikiran yang negatif terhadap segala hal
Ketika anak terlalu sering mengalami kemarahan dari orang tua, mereka akan cenderung memiliki pemikiran yang negatif. Ini karena sedari kecil mereka memiliki penilaian dan juga pandangan yang kurang baik sehingga membuat konsep berfikir mereka cenderung negatif. Oleh sebab itu sebaiknya kita menberikan contoh perilaku perilaku yang positif agar kelak ketika dewasa si anak akan memiliki pemikiran yang positif pula.
3. Menjadi anak yang keras kepala dan egois
Pada dasarnya manusia memiliki sifat untuk bertahan, hal ini pula terjadi pada anak kita. Ketika kita sering memarahinya , anak akan berusaha untuk melindungi dirinya. Ketika sifat ini terus saja muncul hingga beranjak dewasa maka anak tersebut akan memiliki sifat egois selain itu karena terlalu sering memarahinya pula, si anak akan muncul rasa keras kepala karena sudah tidak mau menerima masukan dari orang lain lagi.
4. Menjadi anak yang individualis
Orang tua yang sering memarahi anak dapat menimbulkan rasa individual atau hanya mementingkan diri sendiri yang tinggi pada anak sehingga anak menjadi acuh terhadap lingkungan sekitar. Dan hanya akan memperhatikan kebahagiaannya sendiri.
5. Berperilaku buruk dan suka membangkang
Ketika orang tua memarahi anak tentu bertujuan untuk membuatnya lebih baik, akan tetapi hal itu justru akan membuat anak cenderung berperilaku lebih buruk. Dan jika hal ini berkelanjutan terus menerus tidak menutup kemungkinan anak kita akan menjadi anak yang membangkang ucapan dan perkataan kita
6. Menjadi anak yang tertutup atau introvert
Anak yang sering dimarahi akan merasa tidak nyama untuk mengungkapkan keresahannya karena takut akan disalahkan atas masalah yang sedang dia alami. Hal ini menyebabkan anak menjadi pribadi yang tertutup dan sulit untuk bergaul, sehingga mereka akan lebih senang ketika dalam kesendirian. Mereka yang memiliki kepribadian introvert akan menarik diri dari lingkungannya.
7. Mengganggu kinerja otak untuk berfikir dan penurunan kecerdasan
Ketika dimarahi orang tua, akan timbul rasa takut pada anak. Hal ini akan menyebabkan menigkatnya hormon kortisol atau hormon stres yang jika terlalu banyak pada anak anak akan membuat terputusnya sambungan sel sel otak sehingga anak akan kesulitan untuk berfikir, membuat keputusan, membuat perencanaan dan juga berakibat kesulitan menerima informasi dengan baik.
8. Memiliki perilaku yang kurang baik
Anak akan mencontoh yang dilakukan orang tua padanya. Ketika kita sering memarahinya maka anak akan memiliki sifat tersebut karena terbiasa merasakan dan mempelajarinya dari anda. Hingga mereka tidak memiliki rasa hormat pada orang yang lebih tua.
Ketika kita terlanjur memarahi dan juga membentak anak, bagaimana sebaiknya yang harus kita lakukan untuk memperbaiki juga menghilangkan trauma pada anak ?
Pertama yng perlu dilakukan setelah memarahi anak adalah menenangkan diri kita. Setelah itu mulailah berbicara kepada anak dari awal pembicaraan yang memicu marahnya anda terhadap si anak akan tetapi mulailah pembicaraan dengan tenang dan tanpa emosi, biarkan anak meluapkan semua emosi dan pikirannya terhadap kita. Setelah si anak mengungkapkan isi hatinya giliran anda untuk meminta maaf karena sudah memarahi dan membentaknya sambil katakan betapa sayang dan perdulinya anda kepada dia. Terakhir, beri mereka masukan dengan tenang tapi tetap memilki ketegasan dalam pembicaraan anda.

Posting Komentar untuk "Jangan Suka Memarahi Dan Membentak Anak Jika Tidak Ingin Merusak Masa Depannya"
Kami sangat mengapresiasi kritik dan saran anda untuk memajukan website ini .